Kurangnya pengenalan tentang masalah kejiwaan akan berpotensi
membuat seseorang kurang mengenal potensi maupun kekurangan dari dirinya,
khususnya masalah kejiwaan.
Akibatnya akan beragam, tapi
akan lebih nampak pada remaja. Mereka dengan ketidak mengertiannya mengenai
seluk beluk kejiwaan akan membentuk pribadi yang cenderung subyektif dan
egosentris. Mereka tidak mengetahui mengenai tipe tipe kepribadian. Kurang
tahunya potensi diri akan menyebabkan mereka cenderung mengambil keputusan
berdasarkan emosinya maupun pengaruh teman temannya.
Para
orangtua umumnya tidak memberikan bimbingan psikologis yang baik pada anak anak
mereka. Entah karena ketidak tahuan mereka ataupun karena mereka tdak
menganggap hal itu sesuatu yang penting. Para remaja lebih suka curhat ke kawan
kawan mereka yang notabene pengetahuan psikologisnya sama sama kurang.
Jika ada perilaku anak remaja
yang aneh aneh, para orang tua umumnya berusaha memahami bahwa itu adalah suatu
kewajaran yang memang harus dialami setiap remaja. padahal jika perkembangan
seseorang tidak mulai diarahkan sejak remaja, maka mereka akan menemukan
kesulitan untuk membentuk diri menjadi pribadi dewasa.
Sebaiknya
kita semua sudah ahrus mulai berpikir untuk mulai melakukan pengenalan
psikologi sejak dini pada diri kita, keluarga kita, dan orang orang terdekat
kita.
Salah
satu langkah yang harus kita lakukan sebelum mulai mengenalkan psikologi kepada
keluarga kita, kita harus terlebih dahulu memiliki wawasan yang memadai dan
paham secara garis besar mengenai masalah psikologi.
Kita dapat mendapatkannya dari bangku kuliah, buku buku psikologi
maupun yang mengenai kejiwaan, artikel psikologi di koran maupun di Internet,
rubrik konsultasi di berbagai media.
Setelah
kita memiliki wawasan yang cukup, konsultasikan kepada orang yang lebih paham
dari kita karena masalah pembentukan psikologi sama seperti nasehat kesehatan
seorang dokter. Jika dokter salah dalam diagnosa dan memberikan obat, maka
akibatnya akan berbahaya bagi pasiennya. Begitu juga kita dalam memberikan
bimbingan kejiwaan pada seseorang. Jika kita salah mendiagnosa problem klien
akan mengakibatkan salah dalam advis solusi sehingga kemungkinan klien akan
mengambil keputusan yang beresiko.
Mungkin hal ini terdengar menakutkan, namun seperti di dunia nyata
pada umumnya, kita selalu membutuhkan dokter, maka begitu juga kita sekarang
harus sudah mulai berpikir untuk membutuhkan jasa seorang psikolog.
Untuk para remaja, mereka akan
sangat selektif dalam memilih orang yang akan ia dengarkan ucapannya. Maka
dalam penyampaian bimbingan kejiwaan pada remaja, sebaiknya dengan menggunakan
pendekatan yang dapat diterima oleh remaja tersebut. Pendekatan yang menggurui
akan ditinggalkan oleh mereka. Kita harus dapat memposisikan diri sebagai
"teman" mereka sehingga mereka memiliki kepercayaan untuk mau
menceritakan (curhat) problemanya kepada kita.
Setelah
itu penting untuk tidak langsung menghakimi maupun menyalahkan si remaja
tersebut dengan berbagai masalahnya, namun kita harus bersikap mengerti dan
memahami serta memberikan solusi untuk mereka. Remaja yang disalahkan akan
menolak karena pada masa itu rasa egoisnya sedang tinggi tingginya
0 komentar:
Posting Komentar